Putri, Destia Linda (2024) PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis. Diploma thesis, Politeknik Harapan Bersama.
Text (SAMPUL)
Destia Linda Putri_21080041_TA_Sampul.pdf Download (880kB) |
|
Text (BAB I)
Destia Linda Putri_21080041_TA_BAB_1.pdf Download (142kB) |
|
Text (BAB II)
Destia Linda Putri_21080041_TA_BAB_2.pdf Download (225kB) |
|
Text (BAB III)
Destia Linda Putri_21080041_TA_BAB_3.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) |
|
Text (BAB IV)
Destia Linda Putri_21080041_TA_BAB_4.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB) |
|
Text (BAB V)
Destia Linda Putri_21080041_TA_BAB_5.pdf Download (7kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Destia Linda Putri_21080041_TA_Daftar Pustaka.pdf Download (134kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
Destia Linda Putri_21080041_TA_Lampiran.pdf Download (803kB) |
Abstract
Antioksidan merupakan suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat autooksidasi. Daun Pepaya Jepang memiliki manfaat dalam berbagai aktivitas farmakologi, salah satunya yaitu sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan daun Pepaya Jepang terhadap variasi metode ekstraksi serta menentukan metode ekstraksi yang paling optimum untuk mengekstrak daun pepaya jepang. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode maserasi dan perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 95%. Identifikasi daun Pepaya Jepang dilakukan secara mikroskopis dan mikroskopis serta dilakukan identifikasi senyawa flavonoid dengan mengguanakan uji warna dan KLT. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi senyawa flavonoid dengan uji warna dan KLT pada ekstrak daun Pepaya Jepang positif mengandung flavonoid. Hasil penentuan aktivitas antioksidan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada metode ekstraksi maserasi memiliki nilai IC50 45,17 µg/mL, lebih tinggi dibandingkan dengan ekstraksi metode perkolasi yaitu dengan nilai IC50 8,31 µg/mL, dan untuk larutan pembanding vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar 5,95 µg/mL. Kedua metode ekstraksi tersebut termasuk dalam antioksidan yang sangat kuat. Dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi yang paling optimum untuk mengekstrak daun Pepaya Jepang yaitu metode ekstraksi perkolasi. Kata Kunci: Antioksidan, Daun Pepaya Jepang, DPPH, Spektrofotometri UV-Vis
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Divisions: | Kesehatan > Diploma III Farmasi |
Depositing User: | mrs. destia linda putri |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 07:55 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 07:55 |
URI: | http://eprints.poltektegal.ac.id/id/eprint/4140 |
Actions (login required)
View Item |