Sumpeno, Guntur Laksa (2025) ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT HAMANA WORKS INDONESIA. Diploma thesis, Politeknik Harapan Bersama.
![]() |
Text (Cover)
ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT HAMANA WORKS INDONESIA_GUNTUR LAKSA S.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Download (247kB) |
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Download (150kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Daftar Lampiran.pdf Download (640kB) |
Abstract
Persediaan bahan baku memiliki peran penting dalam menjamin kelancaran proses produksi di industri manufaktur. Permasalahan pengendalian persediaan yang belum optimal di PT Hamana Works Indonesia menyebabkan terjadinya kelebihan maupun kekurangan stok bahan baku material, sehingga mengganggu proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan persediaan bahan baku PT Hamana Works Indonesia dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan Metode MRP teknik perhitungan Lot Sizing yaitu Lot for Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Periodic Order Quantity (POQ). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan MRP dengan teknik Lot Sizing dapat mengoptimalkan waktu dan jumlah pemesanan bahan baku, meminimalkan biaya simpan, serta menghindari pemborosan. Di mana dari ketiga metode lot sizing yang dibandingkan, metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan total biaya persediaan paling rendah sebesar Rp 3.329.061.415, diikuti oleh metode POQ sebesar Rp 3.330.497.759, dan metode LFL sebesar Rp 3.336.183.280. Hal ini membuktikan bahwa metode EOQ paling efisien dalam menekan total biaya persediaan karena mampu menyeimbangkan antara frekuensi pemesanan dan volume penyimpanan. Secara persentase, ketiga metode menunjukkan pola distribusi kontribusi biaya yang relatif serupa, yakni didominasi oleh bahan baku Pipa Bulat sebesar 31,39%, disusul Pipa Kotak sekitar 27,42%, Flat Bar 23,61%, dan Angle Bar sekitar 17,58%. Perbedaan utama terletak pada efisiensi nominal biaya pesan dan simpan yang dihasilkan oleh metode EOQ, yang menjadikannya alternatif paling optimal dalam pengendalian biaya persediaan. Dengan pengelolaan yang terencana berdasarkan Bill of Material (BOM), Master Production Schedule (MPS), dan Inventory Record, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi sekaligus mengurangi biaya operasional melalui sistem pengadaan bahan baku yang lebih terstruktur.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Akuntansi > Diploma III Akuntansi |
Depositing User: | Guntur Laksa Sumpeno |
Date Deposited: | 25 Aug 2025 04:22 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 04:22 |
URI: | http://eprints.poltektegal.ac.id/id/eprint/5651 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |